Wednesday, March 1, 2017

Kepuasan tidak mempengaruhi loyalitas pengunjung Setu Babakan

Analisis Pengaruh antara Kepuasan Wisatawan dengan Loyalitas Destinasi PBB Setu Babakan

Pengunjung memadati Setu Babakan
Pada umumnya Kepuasan akan mempengaruhi Loyalitas, namun pada penelitian ini Kepuasan wisatawan tidak mempengaruhi Loyalitas destinasi PBB Setu Babakan. Menurut Griffin (2005) ada empat jenis loyalitas pelanggan, yaitu pelanggan tanpa loyalitas, loyalitas yang lemah, loyalitas tersembunyi, dan loyalitas premium. Kepuasan wisatawan yang terdiri dari tujuh indikator, yaitu kepuasan mengenai penginapan, atraksi wisata, perbelanjaan, makanan, kegiatan & acara, aksesibilitas, serta lingkungan tidak mempengaruhi loyalitas pengunjung untuk datang kembali.
Belum maksimalnya kegiatan acara pada malam hari menyebabkan Setu Babakan tidak dibuka untuk umum pada malam hari, sehingga pengunjung enggan datang pada malam hari. Belum banyaknya tempat-tempat penginapan yang tersedia akibat dari belum banyaknya wisatawan luar daerah yang berkunjung. Pengujung PBB Setu Babakan mayoritas berasal dari Jakarta dan sekitarnya yang tempat tinggalnya relatif dekat dengan Setu Babakan, sehingga tidak memerlukan tempat penginapan saat berkunjung. Selain itu, atraksi wisata dan acara hiburan yang disajikan juga masih terbatas, diadakan hanya pada siang hari saja, itupun biasanya diadakan hanya pada hari Minggu. Potensi atraksi wisata dan acara hiburan yang disajikan pada pagi dan malam hari belum digarap maksimal, sehingga tidak ada keinginan untuk menginap bagi para pengunjung yang datang.
Berdasarkan data angket pada penelitian tahun 2015-2016 diketahui bahwa wisatawan yang ragu-ragu dan tidak puas akan keunikan penginapan di Setu Babakan sekitar 50%. Untuk keragaman pilihan penginapan, responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 58%. Fasilitas penginapan, responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 45%. Untuk kualitas kebersihan, responden yang ragu-ragu dan tidak puas sekitar 40%.
Keberadaan rumah singgah (homestay) banyak pengunjung yang belum mengetahui fungsi tujuan awalnya, yaitu selain sebagai model rumah bergaya Betawi yang bisa disewakan kepada pengunjung untuk menginap. Rumah-rumah singgah ini dikelola secara swadaya oleh pemiliknya tanpa ada tenaga/karywan yang khusus merawat seperti hotel atau losmen pada umumnya. Kesiapan pemilik rumah singgah dalam menerima tamu juga menjadi penyebab kurang populernya homestay di PBB Setu Babakan. Jumlah kamar yang memadai dan fasilitas pendukung yang kurang menjadi penyebab sepinya pengunjung yang bermalam di rumah-rumah singgah. Bila ada wisatawan asing atau wisatawan dari daerah lain yang berkunjung ke Setu Babakan lebih memilih menginap di penginapan atau hotel-hotel yang berada di Jakarta Selatan atau Depok bila ingin tinggal lebih lama, karena fasilitas yang ditawarkan lebih memadai bila dibandingkan dengan rumah singgah.
 Ketersediaan tempat-tempat perbelanjaan yang menjual aneka cendera mata serta makanan dan minuman khas Setu Babakan  masih belum tertata baik. Para pedagang masih menempati lahan-lahan kosong di pinggir jalan serta taman dalam menjajakan barang dagangannya. Selain belum adanya tempat parkir yang memadai, keberadaan para pedagang ini sering menimbulkan kemacetan lalu lintas karena para pembeli akan berhenti atau memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan.
Kondisi lingkungan yang bersih belum cukup bagi pengunjung tanpa ditunjang faktor jaminan keamanan dan keselamatan pengunjung. Kebersihan danau memiliki tingkat ketidakpuasan tertinggi, yaitu sekitar 10,7%. Hal ini diakibatkan masih belum maksimalnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan danau, sampah yang berasal dari sungai masih sering masuk ke danau walaupun sudah ada tim khusus yang menangani kebersihan danau dan lingkungan Setu Babakan. Selain itu sekitar 6% pengunjung masih belum puas dan sekitar 33% masih ragu akan keamanan di Setu Babakan. Hal ini terkait lokasi parkir kendaraan yang masih belum tertata dan dikelola dengan baik, sehingga pengunjung khawatir akan kemanan kendarannya.
Bebasnya biaya masuk pagi pengunjung yang datang, baik masyarakat sekitar atau bukan masyarakat sekitar, dan dekatnya jarak tempat tinggal dengan lokasi Setu Babakan memungkinkan pengujung yang berasal dari masyarakat sekitar untuk datang pagi dan kembali lagi pada siang atau sore hari walaupun hanya sekadar keliling danau Setu Babakan. Begitu juga dengan pengunjung yang bukan berasal dari daerah sekitar, karena biaya yang dikeluarkan relatif murah, maka kemungkinan besar akan kembali lagi walaupun tidak puas dengan keadaan Setu Babakan.

Pengunjung tidak puas namun sering datang kembali
Komunitas Sepeda Tua (OSEBA & KOBA)
Pengunjung yang tidak puas dengan keadaan Setu Babakan namun sering mengunjungi Setu Babakan bisa juga berasal dari anggota suatu komunitas di Setu Babakan, seperti komunitas sepeda tua (OSEBA), sanggar tari, silat, memancing, fotografi, dll. Pengunjung seperti ini dapat dikategorkan sebagai pelanggan dengan loyalitas lemah karena ada semacam keharusan untuk datang ke Setu Babakan, tujuan utamanya bukan untuk berekreasi tetapi untuk menghadiri kegiatan komunitasnya.
Bagi pengunjung yang puas namun enggan datang kembali kemungkinan besar termasuk pengunjung dengan kategori pengunjung dengan loyalitas tersembunyi. Mayoritas pengunjung Setu Babakan datang bersama teman atau keluarganya, namun tidak semua anggota keluarganya menyukai acara-acara yang disajikan di Setu Babakan. Mungkin ayah atau ibunya menyukai dan puas dengan acara-acara budaya Betawi yang disajikan, atau menikmati aneka kuliner tradisonal Betawi dan ingin kembali lagi, namun anak-anaknya lebih meyukai berenang atau acara hiburan lain yang sesuai usianya sehingga keluarga tersebut akan mencari alternatif tempat hiburan atau objek wisata lain yang lebih mengakomodir kepentingan seluruh anggota keluarganya.
Sebagai contoh, mungkin keluarga tersebut akan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di lain waktu dibandingkan ke Setu Babakan, karena selain di TMII ada anjungan DKI Jakarta (Betawi) juga ada anjungan daerah-daerah lainnya yang lebih lengkap, selain itu fasilitas umum juga lebih lengkap, arena bermain anak-anak memadai dan banyak atraksi wisata lain yang ditawarkan pada siang sampai malam hari.
PBB Setu Babakan belum memiliki atraksi wisata yang benar-benar unik yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga. Hal ini terlihat dari kepuasan responden mengenai Atraksi wisata dimana sekitar 47% responden manyatakan ragu-ragu dan tidak puas dengan keragaman acara atraksi budaya yang ditampilkan. Selain itu penilaian responden mengenai daya tarik wisata alamnya, sekitar 40% menyatakan ragu-ragu dan tidak puas. Dengan demikian PBB Setu Babakan harus memiliki atraksi wisata, baik alam maupun buatan yang benar-benar unik dan dapat memuaskan seluruh anggota keluarga yang datang.
Selain itu sekitar 80% responden berusia dibawah 40 tahun, atau masih berusia muda, sehingga atraksi wisata dan acara-acara yang disajikan harus menarik dan dikemas sesuai dengan selera anak muda. Acara-acara musik, tari, teater, dan kesenian lain harus ada terobosan baru dalam penyajiannya sehingga lebih dapat diterima anak-anak muda namun tetap berciri khas budaya Betawi. Dengan demikian loyalitas pengunjung Setu Babakan dengan kategori premium dapat tercipta.

Saran
Pengelola PBB Setu Babakan hendaknya meningkatkan kuantitas serta kualitas acara-acara dan hiburan yang ditampilkan, termasuk menciptakan terobosan-terobosan baru dalam acara musik dan kesenian yang berciri khas Betawi namun disukai berbagai lapisan masyarakat, terutama anak-anak muda, termasuk mengadakan acara dan kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari sehingga potensi wisata Setu Babakan dapat dikembangkan secara maksimal. Selain itu atraksi wisata yang tersedia hendaknya dibuat beragam dan benar-benar unik dan menjadi ciri khas Setu Babakan namun dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga yang datang;

Pengelola PBB Setu Babakan hendaknya meningkatkan meningkatkan keamanan, menjaga kebersihan danau dan lingkungan sekitar, menjaga sikap dan keramahan pedagang dan warga sekitar, pengadaan lokasi parkir yang memadai, dan menciptakan suasana lingkungan yang sejuk dan nyaman dengan cara merawat pohon serta fasilitas-fasilitas umum yang tersedia.  Selain itu hendaknya diadakannya pembinaan para pedagang sehingga kebersihan dan kualitas barang dagangannya tetap terjamin dan harga-harga barang dagangan juga harus diperhatikan sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak merasa dirugikan

Selain homestay, di area PBB Setu Babakan hendaknya dibuat hotel-hotel atau tempat penginapan yang memadai, yang sebelum pembangunannya diawali dengan perencanaan dan studi kelayakan yang matang di sekitar lokasi objek wisata tanpa meninggalkan aspek norma dan kultural masyarakat sekitar. Keberadaan hotel-hotel ini diharapkan akan meningkatkan daya tarik pengunjung terutama pengunjung dari luar daerah. Peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam mendukung pembangunan hotel-hotel atau penginapan ini, baik sebagai investor, karyawan hotel, maupun sebagai pelaku bisnis pendukung hotel-hotel tersebut sehingga tingkat perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.
sumber : 

No comments:

Post a Comment